Minggu, 28 Oktober 2018

MIND OF PHILOSOPHY(Jostein Gaarder)

by : fisty wilda safitri

Benakku bergolak. ratusan gagasan baru menggelegak. Pikiran-pikiran terus membanjir. Sampai tingkat tertentu, pikiran mungkin saja dapat dikendalikan, tetapi berhenti berpikir terlalu menguras tenaga. Saat kepala dikerubungi gagasan yang sedemikian memukau, aku tidak mampu membenahinya jika belum berhasil melontarkan gagasan - gagasan baru. Semua itu tidak mungkin bisa kusingkirkan.

Jarang sekali aku dapat mengingat - ingat pikiran - pikiranku. Sebelum aku berhasil mengendapkan salah satu inspirasi, biasanya ia telah mencair menjadi sebuah ide yang lebih baik. Namun, ide baru ini pun selalu beubah-ubah hingga aku harus menyelamatkannya dari derasnya ide-ide baru yang mengalir teratur bagaikan lahar gunung.

Kepalaku kembali dipenuhi suara. Aku merasa dihantui oleh jiwa - jiwa yang berkeriapan gelisah. mereka menggunakan sel - sel otakku untuk saling berbicara satu dengan yang lain. Aku tidak memiliki ketenangan untuk menampung semuanya, sebagian harus dihalau keluar. Sedemikian banyak pikiran dalam kepala yang perlu dibongkarlepaskan secara teratur. Dalam tenggang yang tertib, aku harus duduk dengan pensil dan kertas untuk meringankan diri dari pikiran - pikiran itu.

Ketika terbangun beberapa jam lalu, akuu yakin telah menyusun kalimat bijak paling menajubkan di dunia. Sekarang aku tidak lagi yakin, tetapi setidaknya aku telah memberikan sebuah tempat yang layak pada ungkapan yang murni itu dalam buku catatanku. Aku yakin ia dapat ditukar dengan sebuah santapan malam yang lebih lezat. Jika kujual kepada seseorang yang telah punya nama, barangkali ungkapan itu akan dimasukkan dalam terbitan Ungkapan Terkenal mendatang.

Akhirnya, aku telah mengambil keputusan profesi apa yang kuinginkan. Aku akan terus melanjutkan kegiatan yang selama ini kulakukan, tetapi sejak hari ini, aku akan mendapatkan penghasilan dari kegiatan itu. Meski tidak merasa perlu dikenal --- ini merupakan sebuah pertimbangan yang penting ---aku tetap bisa jadi sangat kaya raya.

Selasa, 31 Juli 2018

FILSAFAT SEMESTA (Jostein Gaarder)

OLEH : FISTY WILDA SAFITRI


Menurut saya, saat ini ada sekitar 40% kelebihan CO2 di atmosfer dibandingkan pada zaman sebelum kita mulai membakar minyak, batu bara, gas, menebangi hutan dan menjalankan pertanian secara intensif seperti sekarang. Tingginya kadar CO2 saat ini belum pernah terjadi  sejak 600 ribu tahun lalu, dan penyebabnya ialah emisi buatan manusia 
Ada begitu banyak gas rumah kaca di luar sana hingga tidak ada lagi yang bisa memastikan apa konsekuensinya atas iklim global dan lingkungan 

Kesembangan unsur karbon menurut dia adalah sebuah kesetaraan antara jumlah CO2 yang di transfer ke atmosfer dari letusan gunung berapi , dan jumlah CO2 yang diurai oleh iklim dan angin serta yang pada akhirnya terikat di kerak bumi. Perbandingan ini slalu konstan selama ratusan juta tahun, dan siklus ini tidak dipengaruhi oleh manusia.
Lalu, seluruh unsur karbon yang selama berjuta-juta tahun telah menjadi bagian dari minyak, batu-bara , gas itu ‘diparkir’ dan keluar dari siklus tadi. Namun, keseimbangan yang rapuh ini telah diusik manusia melalui pembakar minyak, batu bara, dan gas, yang kemudian melepaskan CO2 ke atmosfer.

Meskipun jumlah CO2 yang dihasilkan oleh ulah manusia itu cuma sekedar bagian kecil dari jumlah yang ada dalam siklus alamiah, tapi itu menambahkan jumlahnya yang kemudian tidak bisa terurai dan terikat di kerak bumi secara alamiah. Sehingga makin lama jumlah CO2 di atmosfer semakin meningkat 

Sebagian besar ekosistem di bumi ini telah mulai menyusut, semakin banyak wilayah penghubung antara zona-zona yang sehat itu yang terputus. Di Afrika, misalnya, dahulu penyebaran flora dan fauna hampir memenuhi seluruh benua dari timur ke barat, tetapi sekarang, wilayah-wilayah itu telah menyempit menjadi beberapa bagian terpisah yang dahulunya adalah kawasan hutan. Hal yang sama terjadi juga di Eropa, Asia, dan Amerika. Bedanya mungkin adalah penyusutan keanekaragaman hayati di Eropa telah dimulai jauh lebih awal daripada benua-benua lainnya. Di bagian-bagian tengah Eropa hampir tidak ditemukan lagi binatang pemangsa besar. Di wilayah Norwegia saja, sejak tahun 1856-1893 telah ditembak mati lebih dari 5 beruang.




Video diatas menjelaskan perubahan iklim dari waktu ke waktu


Artikel :
Sebuah daftar yang biasa disebut daftar merah, berisi spesies- spesies flora dan fauna yang terancam, diterbitkan dalam edisi yang semakin bagus. Dilengkapi dengan gambar-gambar berwarna mengenai berbagai spesies yang berstatus kritis, sangat terancam, atau rentan. Sebagai kelanjutan alami dari kecenderungan di atas, dalam beberapa tahun kedepan pastilah kita akan mendapati sejumlah coffe-table books yang bagus dan juga dilengkapi gambar-gambar berwarna mengenai berbagai spesies yang telah punah. Atinya, dengan hasil-hasil fotografi ini, yang beberapa tahun lau merangkum daftar spesies terancam, suatu saat pada masa depan kita mungkin akan menyebut spesies punah semacam ini sebagai “fosil foto”, yang berarti spesies yang berhasil terselamatkan secara  optikal sebelum punah bersama dengan hilangnya habitat mereka.

Tidakkah ini menjadi sebuah ironi takdir bahwa seni fotografi –termasuk teknik penyimpanan secara digital - berhasil mencapai suatu tahapkecanggihan pada saat kita mulai menyebabkan penyusutan besar-besaran keanekaragaman hayati bumi ini? Bayangkan, suatu hari minat anak-anak lelaki pada dinosaurus akan berlalu dan tergantikan dengan kegandrungan pada galeri-galeri foto yang menampilkan berbagai burung dan mamalia yang sudah punah, atau setidaknya permainan mencocokkan hewan akan populer kembali.


Manusia mungkin adalah satu-satunya makhluk hidup di seluruh jagat raya ini yang memiliki kesadaran universal – sebuah sensasi yang tak terperi atas keluasan dan kemisteriusan alam semesta tempat kita menjadi bagiannya. Jadi, menjaga kelestariansumber kehidupan di planet bumi bukan hanya sebuah kewajiban global. Itu adalah sebuah kewajiban kosmik.
Entah ada atau tidak kehidupan lain di luar sana, kehidupan di bumi mewakili seluruh jagat raya, dan dengan kesadaran universalnya manusia berdiri dalam posisi khusus. Namun, manusia tidak dapat hidup tanpa bentuk kehidupan lainnya. Sebuah syarat penting eksistensi manusia contohnya ialah sesuatu yang begitu kecil dan remeh seperti jenis-jenis bakteri tertentu. Bahkan, bakteripun memiliki arti kosmik karena mereka terlibat juga dalam perjalanan kesadaran manusia tentang bumi dan seluruh alam semesta. Mari angkat topi kepada microorganisme semacam itu! Mereka mungkin tidak menyadari semua itu, tapi mereka juga memainkan sebuah peran kosmik!.



Artikel :
Manusia modern telah begitu terbentuk oleh asumsi –asumsi sejarah budaya kita, oleh peradaban yang telah memupuk kita. Kita mengatakan bahwa kita mengelola sebuah warisan budaya. Namun, kita juga terbentuk oleh sejarah biologis planet kita ini. Kita mengelola juga sebuah warisan genetik.

Butuh bermilyar-milyar tahun untuk membentuk diri kita. Memang sesungguhnya butuh bermilyar-milyar tahun untuk menciptakan seorang manusia! Namun, apakah kita dapat bertahan sampai milennium ketiga?

Apakah waktu? Awalnya muncul cakrawala waktu individu-individu, yang diikuti oleh cikrawala waktu keluarga-keluarga, budaya-budaya dan budaya tulis, kemudian datanglah apa yang kita sebut kurun geologis. Kita berasal dari organisme berkaki empat yang merayap naik dari laut sekitar 350 juta tahun lalu. Pada akhirnya, kita menempatkan diri kita dalam skala waktu kosmik. Kita hidup dalam sebuah jagat yang berumur kira-kira 13,7 miliar tahun.

Namun, seluruh pembagian waktu yang telah disebutkan tadi pada kenyataannya tidaklah terlalu terpisah satu sama lain seperti dugaan awal kita. Kita punya alasan untuk merasa nyaman tinggal di jagat raya ini. Bumi yang kita tinggali ini berusia sekitar sepertiga dari usia jagat raya, dan golongan hewan yang termasuk kita didalamnya, yaitu vertebrata telah ada selama sepuluh persen dari masa hidup bumi dan sistem tata surya. Atau sebaliknya: akar asal dan kekeluargaan kita  dengan tanah jagat raya ini begitu substansial dan mendalam.



Artikel:
Menurut teori-teori yang sudah umum, alam semesta tercipta sekitar 13,7 miliar tahun lalu.  Proses penciptaan itu biasa disebut dengan “ledakan dahsyat”. Sementara ini bisa dikatakan sebagai pengambilan kesimpulan yang tergesa dalam menyatakan tanda-tanda kesamaan antara kelahiran alam semesta dan awal segala sesuatu.  Ledakan dahsyat itu bisa jadi adalah bagian dari sebuah kontinuitas rigid dari satu kondisi ke kondisi yang lain. 
Apa yang seharusnya terletak di “bawah” atau “belakang” alam semesta tidak ada yang bisa mengetahuinya.  Dunia ini adalah sebuah teka-teki yang intens.  Sudah bisa dikatakan cukup terhormat dengan sekedar menundukkan diri pada hal-hal yang gaib. 
Memandang ke cakrawala malam-malam dunia ialah memandang ke dalam batas-batas kondisi kita.  Di luar garis-garis horizon ini terdapat kemungkinan – kemungkinan tak terhingga untuk sebuah keyakinan... 
Boleh saja kita memiliki keyakinan dalam hidup,  dan tentu saja boleh untuk berharap akan sebuah penyelamatan di dunia ini.  Namun, tidak ada jaminan bahwa yang menanti kita adalah sebuah langit baru dan sebuah bumi baru.  Lagi pula sungguh diragukan bahwa akan ada kekuatan dari luar bumi yang akan turun dan menerapkan hari pengadilan.  Tapi suatu hari nanti,  kita diadili oleh para penerus kita sendiri.  Kalau kita lupa memikirkan mereka,  mereka tidak akan pernah melupakan kita. 



Pemanasan global telah menyebabkan kekeringan di daerah-daerah tropis,  dan ini juga telah melepaskan overdosis CO2 ke atmosfer.  Ribuan spesies telah punah, seluruh jenis manusia kera (humoniodea) telah binasa,  dan contoh lainnya,  jenis lemur malagasi kini hanya tinggal tiga individu,  juga berbagai serangga yang tak tergantikan seperti lebah dan tawon kini telah punah total atau sebagian,  sampai-sampai manusia terpaksa harus melakukan polinadi manual untuk pembiakan berbagai tanaman penting.  Telah terjadi  kehancuran total di alam,  sebuah interupsi besar dalam himpunan ekosistem,  peradaban hampir-hampir berjalan di tempat, dan populasi dunia berkurang secara drastis akibat kerusakan alam.  Lalu terjadilah petang-petang yang memperebutkan sumber daya alam,  dan segera semuanya akan berakhir.  Keheningan menyelimuti berbagai daerah yang dulunya komunitas anonimitas lokal yang hidup



Artikel:
Sifat manusia ditandai dengan sebuah kemampuan memandang secara horizontal terus menerus.  Kita senantiasa menjelajah dengan pandangan kita dan mencari berbagai kemungkinan bahaya atau peluang.  Dengan begitulah kita secara alami dapat mempertahankan diri dan orang-orangan yang kita sayangi.  Tapi,  kita tidak memiliki kemampuan alamiah yang sama untuk melindungi generasi sesudah kita,  apalagi untuk melindungi spesies lain di luar spesies kita sendiri.  
Telah tertanam dalam sifat kita sebagai makhluk hidup untuk lebih mementingkan gen kita sendiri.  Namun,  kita tidak memiliki kecenderungan yang sama untuk melindungi gen kita sendiri dalam empat atau delapan generasi.  Ini adalah sesuatu yang kita harus pelajari.  Ini harus kita pelajari seperti ketika kita harus mencerna seluruh bangunan hak asasi manusia.  
Sejak spesies kita muncul di Afrika,  kita telah melakukan pertempuran sengit untuk mempertahankan agar ranting-ranting kita tidak terpotong dari pohon evolusi.  Dan pertempuran itu telah dimenangkan,  kita masih disini hari ini.  Tapi,  manusia sebagai spesies telah sedemikian berhasil sampai-sampai kita mengancam sumber penghidupan seluruh spesies lain.  Sebagai primata yang suka bermain-main, inventif, dan berlebihan,  kita mudah sekali lupa bahwa pada dasarnya kita adalah bagian dari alam.  Namun,  apakah kita begitu sukanya bermain-main dan menghamburkan sesuatu hingga permainan itu lebih didahulukan ketimbang tanggung jawab kita atas masa depan planet ini? 

Sabtu, 28 Juli 2018

FILOSOFI MANUSIA

OLEH : FISTY WILDA SAFITRI



Manusia makhluk apa gerangan??
Alam semesta dipercaya bermula dari sebuah dentuman besar. Bermula dari sebuah peristiwa yang menuntut tingkat akurasi tinggi, agar planet yang bernama bumi bisa terbentuk. Bermula dari satu titik dengan suhu dan rapat massa yang sangat tinggi, kemudian berkembang dengan kecepatan mahadahsyat. Seandainya perkembangan ini hanya kurang sedikit seperibu milyar, alam semesta yang baru terkembang akan runtuh sebelum mencapai 10 ribu derajat. Dan andai kecepatannya lebih tinggi barang satu per juta saja, alam semesta akan berkembang terlalu cepat, bintang-bintang takkan tercipta, pun planet bernama bumi. Begitu pula dengan kekuatan nuklirnya andai energi nuklir semesta lebih rendah sedikit, yang tersisa hanyalah gas Hidrogen. Jika energi nuklir tersebut terlampau tinggi, seluruh hidrogen akan menjadi Helium, air takkan terbentuk, kehidupan takkan pernah ada.
 :
Berikut adalah cuplikan video proses pembentukan Alam Semesta

Begitulah cuplikan salah satu teka-teki Einstein yang mungkin masih menjadi pertanyaan di hati kita semua. Tapi itu adalah cara bagaimana Einstein menyampaikan kalimatnya. Sejatinya semuanya tergantung kita bagaimana kita bisa memahami dengan bahasa yang sangat mudah. Dan hal yang mudah terkadang berhubungan dengan kehidupan kita sehari-hari yang sangat familiar sebenarnya. Pesan yang disampaikan oleh Einstein bermula dari sebuah hal yang kita jalani dari kita dilahirkan hingga kita besar yang berarti segala sesuatunya sudah ditentukan atau yang biasa kita kenal adalah TAKDIR. Jadi "Bagi seseorang yang mengetahui takdirnya, maka harus menjalaninya".
Tapi sudah dikatakan oleh penulis, bahwa takdir bukan sesederhana kalimatnya. kita melakukan segala sesuatu juga bergantung bagaimana usaha yang kita hadapi bukan semata- mata takdir yang telah ditentukan.



"Alam terdiri dari banyak lapis, wujud yang berhierarki, dengan pluralitas perangkat epistemologisnya manusia adalah objek artifisial"

"Kita adalah  boneka-boneka yang diberi kehidupan. Nasihatku untuk mereka yang ingin menemukan diri mereka adalah : tetaplah dimana kau berada. Kalau tidak, kau akan dalam bahaya kehilangan dirimu untuk selamanya"

Dalam artian tubuh ini hanya sebuah jasad yang bernyawa karena ada roh yang bersemayam di tubuh kita. roh ini sewaktu-waktu akan keluar pada saatnya dan menyisakan jasad yang akan dikubur di bumi. 
"makin cantik seseorang, maka sulit ia menemukan diri sendiri"
Ketika seseorang meyakini bahwa dia cantik pasti dia akan menganggap dunia menyanjungnya.  Dia berpikir apa yang ia lakukan slalu benar dan slalu dianggap baik sehingga tidak ada kesalahan yang ia lakukan.  Padahal kesalahan itu akan menemukan titik dimana harus ada pembenahan dalam hal yang lebih baik.  Ketika dia cantik sebenarnya seseorang tidak bisa atau kurang bisa menemukan potensi dirinya
"Kita adalah makhluk kerdil di atas sana ada jutaan galaksi. Masing- masing terdiri dari ratusan juta. Dan hanya tuhan yang tau ada berapa banyak planet disana"

Kita menganggap diri kita berukuran normal tetapi itu terjadi hanya di bumi sejatinya ukuran kita adalah milimikro di angkasa.  Coba anda bayangkan bumi termasuk anggota tata surya. Dan tata surya itu merupakan salah satu gugusan planet-planet yang membentuk sebuah galaksi. Dan galaksi yang kita tempati adalah galaksi bimasakti yang merupakan salah satu diantara galaksi-galaksi lainnya diantaranya galaksi andromeda, galaksi tak beraturan dll.  Dan kumpulan dari keseluruhan galaksi itu membentuk jagat raya ini. Coba bayangkan kita hanya setitik zat diluar sana dan jika ada seseorang yang mengaku sebagai "tuhan" apa dalih yang bisa ia ungkapkan untuk membuktikannya. Apa hal yang bisa dilakukan dalam menciptakan sesuatu. Hal yang sangat konyol dan mustahil.


"Jagat ini disesaki oleh kehidupan. Hanya saja kita tidak pernah mendapat jawaban pasti apakah kita sendirian"

Alam semesta ini bergerak seolah-olah hidup dan setiap planet memiliki unsur-unsur tersendiri di setiap zatnya atau molekulnya. Kita juga belum tau apakah hanya diplanet bumi saja kita ada atau ada makhluk di planet lain diluar sana karena teknologi yang kita punya bisa mengkomunikasikannya menembus lebih jauh akan tetapi itu masih ambigu dan masih sebuah asumsi semata.

"Tuhan duduk di langit seraya tertawa karena orang-orang tak beriman kepada-NYA"

Mungkin tuhan merasa gemas, karena mereka diberikan begitu banyak nikmat terutama nikmat duniawi.  Mereka hanya disuruh mengimani saja adanya tuhan yang menciptakan jagat raya ini, beriman kepada-NYA hanya itu, bahkan amalan-amalan yang ada itu hanya demi kebaikan diri mereka sendiri. Tuhan tidak butuh apapun. Hanya membutuhkan ketaatan dan kekhalifahan diri mereka dalam merawat yang telah diamanatkan tuhan kepada mereka. Ketika mereka tidak beriman sejatinya mereka tengah mencelakakan diri mereka sendiri, mereka bahagia dalam gemerlap dunia yang membuat mereka tertekan, tidak tenang, dan itu kesenangan bersifat sementara karena dalam diri mereka tidak adanya siraman rohani atau kekosongan hati akan ketenangan jiwa


"Nasihatku untuk mereka yang ingin menemukan diri adalah : tetaplah dimana kau berada. Kala tidak kau akan dalam bahaya kehilangan dirimu untuk selamanya"

Jika kau ingin mencari jati dirimu sendiri, maka kau harus bercermin pada dirimu apa yang harus kau lakukan terlebih dahulu. Apa yang kurang dari dirimu sejatinya itu memang terlihat mudah tapi sebelum kau berada di tengah-tengah masyarakat, kau harus mengetahui apa tujuan kau berada disana? Apakah dengan berada di sana kau memberikan hal positif atau setidaknya manfaat bagi orang di sekelilingmu atau belum. Tanyakan itu pada dirimu... setelah kurasa itu semua sudah tercukupi maka kau bisa berada di tengah masyarakat dengan ringan tanpa beban. Karena kau sudah terlatih. Akan tetapi ketika kau sudah berada di atas jangan lupakan yang ada di bawah. Karena segala hal berasal dari bawah. Jika kau melupakannya, maka hidupmu akan goyah kau tidak bisa menemukan jati dirimu lagi. Karena kau merasa sesuatu itu tidak perlu penghargaan dan itu sangat menyakitkan bagi ke depannya. Tetaplah stabil dengan menghargai yang bawah tapi tidak mengurangi sedikit pun kecintaanmu pada yang atas.


"Slalu lebih mudah bertanya daripada menjawab pertanyaan "

Dalam sebuah diskusi contohnya, atau suatu perundingan ketika moderator menyampaikan sebuah masalah yang dihadapi dan dirundingkan secara bersama. Pasti ada  pertanyaan sebagai penyempurna diskusi tersebut. Dan ketika sebuah pertanyaan itu memang mudah untuk diucapkan karena terkadang begitu cepat memutar di otak atau spontanitas, dan tanpa disadari otak mengirimkan gelombang pertanyaan sulit. Maka mencari jawaban merangkainya mencari ruang demi ruang di dalam otak bukan sama dengan spontanitas tapi perlu waktu yang menyatukan jawaban tersebut. Sama halnya dengan kehidupan kita sehari-hari mencari masalah sangatlah gampang bahkan mudah tapi apa kita bisa mencarikan sebuah solusi secara mudah?? Itu perlu waktu. Dan segala apa yang kita perbuat selama di dunia ini memerlukan pemikiran matang dari tuhan, tuhan tidak hanya sekedar menciptakan ruang ini tanpa sebuah “soal” yang spontanitas yang menghasilkan serangkaian jawaban yang indah nan elok dalam kurun waktu yang tidak sebentar.

 "Kita begitu pandai, membuat bom atom dan meluncurkan roket ke bulan. Tapi, tak seorangpun di antara kita bertanya darimana kita berasal. Kita tahu-tahu ada disini, menempati tempat kita"



Kita punya porsi yang sama sebagai manusia, memiliki otak memiliki organ yang lengkap, dan memiliki tempat tinggal yang nyaman bernama bumi. Yang membedakan kita dengan yang lainnya hanya saja harapan, tujuan hidup, dan usaha seseorang. Bagaimana upaya seseorang yang memiliki segala hal yang sama, akan tetapi tidak digunakan sebagaimana semestinya. Mereka memiliki kesempatan yang sama meraih hidup yang lebih baik tercapai tujuan masing-masing. Yang membedakan hanyalah kekuatan usaha seberapa keras seberapa berusahanya beseta seberapa kuat kekuatan doanya. Tuhan hanya mengabulkan saja tetapi sesuai dengan apa yang dia usahakan seperti itu.


"Malaikat lebih cerdas daripada orang mereka memahami apapun yang dipahami manusia, tanpa mesti berfikir"

Manusia diciptakan dengan akal dan nafsu, sedangkan malaikat diciptakan dengan akal saja. Maka sejatiya penghambat dari kecerdasan yang dimiliki manusia adalah nafsu itu sendiri, namun tanpa adanya nafsu manusia tidak bisa mengupayan otaknya dengan optimal. Malaikat mengoptimalkan segala hal yang dianugrahkan tuhan kepadanya dengan akal. Dan itu merupakan kecerdasan yang optimal karena malaikat bekerja tanpa ada halangan sama sekali ,begitu sempurnanya hingga tidak ada halangan yang berarti. Tapi tetap saja penyandang “makhluk tersempurna” tetaplah manusia yang dilengkapi keduanya yang tidak hanya menjadikan itu sebagai sebuah tolak ukur tapi memang bentuk tersempurna adalah manusia. Dengan adanya nafsu sekaligus otak yang dimilikinya manusia diberi amanah yang begitu besar yaitu menjaga peradaban bumi. Itu merupakan sebuah tanggung jawab yang lumayan berat, dengan memiliki tugas seperti itu beserta harus tetap mengimani mungkin bukan hal yang sulit. Banyak rintangan menghadang terutama dari sesama manusia itu sendiri. Mereka menyalahgunakan amanah yang tuhan berikan dengan melakukan kerusakan di bumi, berperang di sana sini, menciptakan ketakutan bagi sesama saudaranya. Itu bukan tugas yang mudah.

"Buah bibir adalah sepotong kabar, sepotong kabar yang tak akan bertahan lama. Ia menarik 
perhatian pada suatu hari, kemudian dilupakan"

Buah bibir atau istilah yang sangat mudahnya adalah gosip, terkadang itu sangat menarik perhatian pada awalnya. Dan itu biasa terjadi bagi seseorang yang menjadi “korban”. Dia begitu terpukul jika gosip itu buruk bahkan mengubah hidupnya dan membuatnya terpuruk, tetapi dia begitu bahagia apabila gosip yang berkembang baik bahkan membuatnya bersemangat dan tersenyum riang. Tapi hal itu hanya bersifat semestara, jadi bersyukurlah bagi yang mengalaminya walaupun itu buruk itu akan melatih diri seseorang menjadikan tameng bagi diri mereka untuk lebih kuat menghadapi segala hal. Akan tetapi ketika seseorang menerima hal baik sejatinya mereka juga tetap bersyukur atas hal baik tersebut, akan tetapi jangan terlalu berlebihan yang menimbulkan sifat sombang yang merupakan penyakit hati dan malah berbalik buruk pada mereka. Begitulah cara kerja gosip hanya saja perlu ada latihan dalam pengontrolan tersebut. Dan itu tidak bisa terhindarkan karena itu merupakan sifat harfiah manusia.

"Tak jadi soal apa nama planet yang kita huni. Intinya adalah kau juga seorang manusia berkaki dua yang melata di muka sebuah planet dalam jagat raya ini"



Kita punya porsi yang sama sebagai manusia, memiliki otak memiliki organ yang lengkap, dan memiliki tempat tinggal yang nyaman bernama bumi. Yang membedakan kita dengan yang lainnya hanya saja harapan, tujuan hidup, dan usaha seseorang. Bagaimana upaya seseorang yang memiliki segala hal yang sama, akan tetapi tidak digunakan sebagaimana semestinya. Mereka memiliki kesempatan yang sama meraih hidup yang lebih baik tercapai tujuan masing-masing. Yang membedakan hanyalah kekuatan usaha seberapa keras seberapa berusahanya beseta seberapa kuat kekuatan doanya. Tuhan hanya mengabulkan saja tetapi sesuai dengan apa yang dia usahakan seperti itu.


"Tetapi hal yang kebetulan adalah sesuatu yang benar-benar terjadi secara kebetulan"


Ketika singularitas berkembang membentuk dimensi ruang waktu, mungkin penyebabnya Cuma kebetulan. Senyawa organik preekusor kehidupan pun mungkin terbentuk karena petir dan radiasi kebetulan menyambar sup pramodial.
“Prinsip dasar mekanika kuantum adalah ketidakpastian”
Tidak pasti dalam artian kita tidak benar-benar mengukur secara eksak posisi dan momentum partikel pada suatu titik. Dalam fisika kuantum, sebuah atom bisa berada dalam posisi tereksitasi maupun tidak. Posisi spin elektron bisa positif sekaligus negatif. Kita sebut posisi ini ‘superposition’. Namun, dalam intropeksi Kopenhagen, ketika ada pengamat, fungsi gelombang partikel akan kolaps, menjadi satu kemungkinan saja, dengan probabilitas 50:50.
Erwhin Schrodinger mencoba menantang interpretasi Kopenhagen ini dengan sebuah eksperimen imaginer. Bayangkan seorang kucing, terperangkap di dalam kotak bersama sumber radio aktif dan sebotol racun. Partikel radioaktif tersebut dihubungkan dengan Geiger Counter , yang bisa mendeteksi radioaktif yaitu satu atom luruh. Kalau ada satu atom saja atom yang luruh, tabung racun akan pecah dan si kucing mati atau dalam versi Einstein , bubuk mesiu meledak dan si kucing mati.
Tapi balik lagi ke dasar Mekanika Kuantum. Partikel radioaktif tadi punya kemungkinan luruh atau tidak luruh 50:50. Kita baru tau partikelnya luruh atau tidak setelah ada yang mengobservasi. Jadi selama kotak itu masih tertutup, atom kita sebut luruh sekaligus. Dan si kucing di posisi mati sekaligus hidup. Secara institusi, mustahil kucing bisa mati sekaligus hidup pada saat yang sama. Tapi pada tingkat subatomik, superposisi sudah diamati pada partikel foton dan ion berilium. Eksperium ini juga membuka interpretasi baru di luar interpretasi Kopenhagen, misalnya multiverse, dimana kucing mati sekaligus hidup, hanya saja di dunia yang “berbeda”.
Sampai saat ini masih belum ada kerangka matematika yang bisa menjelaskan kecuali probabilitas. Jadi kemungkinan si kucing mati atau hidup sama halnya dengan melempar sebuah koin. Hasilnya sungguh sebuah kebetulan. Jadi kebetulan bukan “kebetulan”, tapi hasil dari variabel-variabel di luar nalar manusia. Bukan kebetulan tapi takdir
Dalam segi teori mulai dari biologi, fisika, hingga matematika sekalipun dalam perhitungan yang akurat kebetulan memang slalu menghasilkan hasil yang tidak pasti. Tapi apakah sebatas itu saja pembuktiannya. Dalam ketentuan sebuah hidup kebetulan kerap kali berhubungan dengan keberuntungan. Orang yang sangat cerdas pun tidak akan dipungkiri akan kalah dengan orang yang beruntung. Keberuntungan bukanlah hal yang untuk dicari, kata itu muncul ketika menemukan orang yang tepat, disaat yang tepat, dan diwaktu yang tepat. Tidak ada yang tau bagaimana orang bisa mendapatkannya mudah ataupun susah sekalipun




"Kesempatan seorang nenek moyangmu untuk tetap bertahan hidup sampai dewasa adalah satu banding beberapa milyar"

"Tentang mata rantai panjang hal-hal yang kebetulan kenyataannya, rantai itu kembali ke sel hidup pertama,  yang terbagi menjadi dua dan dari sana lahir segala sesuatu yang tumbuh dan muncul di planet ini sekarang.  Keputusan tidak terputusnya rantaiku pada suatu saat atau saat yang lainnya selama tiga (empat milyar tahun sangat kecil, saking kecilnya sampai hampir tidak terbayangkan) "

"Kehidupan sebuah lotre besar dimana hanya kartu pemenanglah yang tampak"

"Dia melihat dirinya sendiri sebagai radio penerima yang hanya menangkap datangnya gelombang radio yang telah diatur.  Mungkin itu apa yang disebut orang sebagai inspirasi"

"Ketika orang tertarik pada hal-hal berbau supranatural,  mereka menderita kebutaan.  Mereka tidak melihat hal-hal yang paling misterius dari semuanya yang ada di dunia ini.  Mereka tertarik pada makhluk - makhluk mars dan piring terbang daripada tertarik pada semua teka teki yang terbentang di depan mata. Aku tak berfikir bahwa dunia merupakan sebuah hal yang kebetulan"

"Kupikir semua yang ada di alam semesta ini memiliki tujuan"

"Kehidupan kita adalah bagian dari petualangan yang unik.  Tetapi akan terjadi karena kita tak menyadari bahwa dunia adalah misteri"

"Tuhan memutuskan apa yang sebaiknya dikatakan atau dilakukan,  maka kajian sungguh - sungguh dilakukan berdasarkan pekerjaan ini bisa memberikan berbagai macam alasan"

"Kukatakan memang aneh bahwa umat manusia begitu pandai dalam banyak hal.  Kami menemukan angkasa dan komposisi atom... Namun itu tak membuat kita memahami akan diri kita sebenarnya"

"Jika otak kita cukup sederhana untuk memahaminya,  maka akan sangat bodoh jika kita tak mampu memahaminya sama sekali"

"Suatu kali seorang astronot dan ahli bedah otak asal Rusia berdiskusi tentang Kristenisasi.  Ahli bedah otak itu beragama kristen, tetapi si astronot bukan.  'Aku pernah ke luar angkasa beberapa kali', kata si astronot, 'Tapi belum pernah aku melihat malaikat'.  Ahli bedah otak itu menatap takjub, tapi kemudian dia berkata 'Dan aku telah mengoperasi banyak otak pintar,  tapi belum pernah kulihat satu otak pun"

"Filsuf artinya orang yang mencari kebijakan. Akan tetapi bukan berarti bahwa para filsuf memang bijak"

"Aku harus bilang bahwa orang paling bijak adalah orang yang tak memberi kesan tahu lebih banyak dari yang sebenarnya ia ketahui"

"Orang lain puas dengan hal-hal kecil yang mereka ketahui, meskipun mereka tidak tau apapun"

"Kenalilah dirimu sendiri  tapi itu jauh lebih mudah dikatakan daripada dilakukan"

"Angin waktu menghembus kita, menghempas kita dan sesungguhnya kita adalah angin itu sendiri kemudian menjatuhkan kita kembali"

"Kita disukai dan terperdaya.  Slalu ada kebohongan dan rekayasa untuk menggantikan tempat kita.  Kita tidak berdiri di atas tanah kokoh,  kita bahkan tak berdiri diatas pasir - kita bahkan adalah pasir itu sendiri"

"Waktu mengikuti setiap langkah kita,  karena segala sesuatu di sekitar kita terbenam dalam kesementaraan"

"Waktu tak berlalu dan waktu tidak berdetik.  Kita adalah manusia-manusia yang berlalu dan jam kita berdetik.  Waktu melahap jalannya sendiri melalui sejarah, sesunyi dan sekeras mentari yang terbit di arah timur dan tenggelam di sebelah barat.  Ia membuka peradaban besar,  menggerogoti monumen tua, dan melahap generasi demi generasi.  Itulah mengapa kita berbicara tentang pengrusakan waktu -waktu memamah dan mengunyah- dan kitalah yang berada di antara rahangnya"

"Sekian waktu lama,  kita adalah bagian dari sekelompok makhluk hebat. Kita berjalan di atas bumi seakan-akan adalah hal yang paling nyata dibanding hal lainnya. Tetapi segala sesuatu akan musnah"

"Kita hidup di sebuah planet dalam jagat raya ini, tetapi segera kita akan tersapu dari orbit.  Abrakadabra.  Dan kita akan musnah"

"Jika kita hidup di abad berbeda,  kita akan membagi kehidupan kita dengan orang lain"

"Lihatlah kita hidup,  tetapi kita menjalani kehidupan ini satu kali saja.  Kita mengembangkan tangan dan menyatakan bahwa kita ada, tetapi kemudian kita tersingkir ke tepi dan terdorong ke kedalaman sejarah.  Karena kita mudah disingkirkan.  Kita adalah bagian dari penyamaran abadi dimana topeng-topeng dipakai bergantian.  Tetapi kita berhak mendapatkan lebih. "

"Pikiran tidak mengalir. Para filsuf di athena percaya ada juga sesuatu yang tidak berjalan yaitu dunia gagasan"

"Sama halnya dengan segala sesuatu yang kita lihat disekeliling kita.  Kita berfikir segalanya dapat lebih baik.  Itu karena seluruh bayangan di dalam kepala kita berasal dari dunia gagasan.  Dari sanalah kita sesungguhnya berasal"


Itu adalah sebuah imaginasi, dunia imaginasi memang tak terbatas. Einstein pernah mengatakan imaginasi seorang manusia itu nyata dan harus dimiliki. Imaginasi adalah sebuah ruang dimana otak bekerja di luar nalar bersifat abstrak dan tidak beraturan. Ruang imaginasi terkadang tidak bisa dipahami itu karena ruang lingkup dari imaginasi itu sendiri sangatlah besar dan tak terbatas. Otak kita begitu kecil, namun didalam otak ada berjuta-juta neutron penyimpan memori dan penghantar energy yang sangat besar itu adalah ruang yang sangat tepat untuk menempatkan imaginasi. Begitulah otak.

Dan sesuatu imaginative terkadang sangat rumit dan sifat-sifat sebelumnya yang sudah saya sebutkan. Begitulah tempat asal kita, sesuatu yang imaginative yang tidak hanya di devinisikan dari otak kita melainkan itu belum waktunya dan belum mampu

"Jiwa kita telah ada sebelum ia merekat pada sebuah raga dan akan kembali ke alam sana ketika tubuh itu mati dan berlalunya sang waktu"


Jika kau memercayai ada kehidupan sebelum dunia. Maka itu benar, ada penciptaan sebelum dunia dan seisinya itu ada. Di sana sangat indah, keindahan yang tak terkira bila hanya dilukiskan dari sebuah mata maupun hati. Dan itu sudah ditempati oleh tuhan dan malaikat-malaikatnya. Sebelum manusia diciptakan dunia dan seisinya tuhan sudah merencanakan dan merancang sebuah penciptaan terhebatnya. Terspektakulernya sepanjang dia menciptakan. Begitu antusiasnya hingga diciptakannyalah beberapa jiwa yang kita sebut roh sebagai mesin yang akan menjalankan tubuh membentuk manusia tersebut.
Tuhan bukanlah manusia. Bagaimana bisa dikatakan manusia menciptakan manusia itu hal yang sangat semu dan absurd. Tidak ada manusia hebat di dunia ini. Menurut mereka kehebatan mereka didapatkan dari harta yang artinya menghambakan harta. Tapi harta itu tidak akan abadi. Harta akan terkikis seiring waktu. Hingga meninggalkan sebuah jiwa dan tubuh manusia. Tidak akan yang bersisa dari sebuah harta.

Dan ketika tubuh itu sudah mati tak berfungsi. Maka tidak ada harta yang bisa menyelamatkan atau menegoisasikan. Dan itu tidak mungkin. Tubuh itu akan ditinggalkan oleh jiwa dan kembali ke tuhan ebagai bentuk pertanggung jawaban

"Tetapi kita memiliki sesuatu yang tak dapat dikikis oleh waktu itu karena waktu tak benar-benar ada disana. Kita perlu memandang dari segala segi yang ada di sekitar kita dan melihat itulah gambaran yang diwakilinya. "


Sesuatu yang tak dapat dikikis oleh waktu itu adalah sebuah takdir. Takdir adalah sesuatu yang sudah ditentukan, sesuatu yang sudah ditetapkan. Keadaan dimana mereka harus melakukannya. Takdir dapat merubah keadaan karena takdir tidak mewakili waktu karena telah ditetapkan. Jika kau yakin akan sebuah takdir kau bisa merubahnya.
Banyak yang bisa dilihat jika kau merubah takdir yaitu usaha dan ikhtiarmu, sesuatu yang engkau lihat disekelilingmu adalah pengendalianmu. Jika kau yakin dan percaya pada usahamu kau juga bisa mengendalikan waktu. Banyak orang berbahagia dengan waktu atau malah sebaliknya kecewa. Karena, waktu bagaikan pedang kau harus memiliki strategi untuk mengalahkannya. Jika tidak kau akan dengan kecewa di makan oleh waktu.

Terkadang waktu itu jahat merenggut asa seseorang tetapi itu hanyalah semu. Karena sudah kukatakan takdir yang bisa mengubah keadaan hanyalah usaha yang bisa mengatasinya. Jangan salahkan waktu, karena waktu bekerja dengan semestinya, dia bekerja sesuai tugasnya. Sesuai aturan. Jika masih ada orang yang menyalahkan waktu maka orang itu tidak mempercayai takdir.


"dunia telah menjadi kebiasaan.  Mereka terkesan dengan segala yang mereka lihat di sekitar mereka hingga mereka tak dapat mempercayai penglihatannya.  Kita telah melihat segalanya beberapa kali sebelumnya hingga kita menganggap kenyataan sebagai sesuatu yang apa adanya"

Mereka (orang yang cinta dunia) menganggap dunia ini segala-galanya hingga menyilaukan mata mereka menganggap hanya dunia yang bisa memenuhi permintaan mereka karena mereka tau bahwa tidak ada kehidupan yang datang 2 kali.  Pikiran mereka kerdil, mereka dibutakan oleh kesenangan duniawi mereka melihat hanya dari dhohirnya saja tidak mengambil hikmah atas anugrah yang telah diberikan tuhan dalam hidup mereka.
Sedangkan kita (orang yang menganggap dunia biasa) yang melihat dunia apa adanya tidak lebih tidak kurang bahkan menjijikan dalam kategori orang biasa mungkin mereka hanya memandang biasa menganggap dunia biasa-biasa saja melakukan hal dengan apa adanya, tapi kalau orang yang menganggap dunia menjijikan,  dunia bagaikan sesuatu yang tidak seharusnya terjadi sehingga batas ruang penglihatan kita ke mereka sangat kecil.







 
 






.













MIND OF PHILOSOPHY(Jostein Gaarder)

by : fisty wilda safitri Benakku bergolak. ratusan gagasan baru menggelegak. Pikiran-pikiran terus membanjir. Sampai tingkat tertentu, pi...